Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta kembali menggelar Islamic Book Fair (IBF) di Istora Senayan Jakarta, 4 sampai 13 Maret 2011. Tahun 2011 ini merupakan pelaksanaan yang kesepuluh kali.
Pergelaran IBF kali ini dibuka oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD. Dalam sambutannya, Mahfud mengatakan, buku memeliki peran penting dalam sejarah.
Pergelaran IBF kali ini dibuka oleh Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD. Dalam sambutannya, Mahfud mengatakan, buku memeliki peran penting dalam sejarah.
”Dalam sejarah perkembangan dunia, buku memiliki peranan penting,” kata Mahfud dalam sambutannya di pembukaan IBF ke-10, Jum’at (4/3) siang di Istora Senayan, Jakarta.
Untuk itu Mahfud berharap agar pameran-pameran buku serupa diperbanyak intensitasnya. Menurut Mahfud, pameran buku itu penting untuk merangsang minat baca masyarakat. Karena berdasarkan hasil laporan UNDP 2008-2009 minat baca penduduk Indonesia menjadi rangking ketiga terendah di Asia setelah Kamboja dan Laos.
Minimnya minat baca, merupakan salah faktor penduduk Indonesia tetap dalam garis kemiskinan.
Untuk itu Mahfud berharap agar pameran-pameran buku serupa diperbanyak intensitasnya. Menurut Mahfud, pameran buku itu penting untuk merangsang minat baca masyarakat. Karena berdasarkan hasil laporan UNDP 2008-2009 minat baca penduduk Indonesia menjadi rangking ketiga terendah di Asia setelah Kamboja dan Laos.
Minimnya minat baca, merupakan salah faktor penduduk Indonesia tetap dalam garis kemiskinan.
“Padahal dengan membaca buku kita akan pandai, kalau pandai kemungkinan menjadi miskin itu kecil,” paparnya.
Namun, sayangnya daya beli masyarakat pada umumnya masih minim. Sehingga Mafhud pun menyarankan agar pemerintah mensubsidi harga buku dan kertas.
Iwan Setiawan, Ketua Panitia IBF ke-10, dalam sambutannya mengatakan dalam IBF 2011 diikuti sebanyak 150 penerbit buku yang menempati sekitar 250 stand dari 379 stand yang disediakan, sedangkan sisanya digunakan oleh stand non buku.
Dalam pembukaan ini hadir pula sejumlah tokoh Islam. Seperti Azyumardi Azra, Syafi’i Ma’arif, dan Nasaruddin Umar. Hadir pula enam duta besar negara sahabat yakni, Dubes Rumania, Dubes Syiria, Dubes Tunisia, Dubes Palestina, dan Dubes Sudan.
Pembukaan IBF kali ini juga ditandai dengan pembagian al-Qur`an sebanyak 2011 eksemplar kepada para pengunjung. Pembagian al-Qur`an ini menyedot perhatian banyak pengunjung.
“Alhamdulillah, akhirnya saya dapat juga al-Qur’annya, meski dengan antri dan berebutan. Saya sudah menghubungi panitia untuk dicatat dapat al-Qur`an, tapi jawabannya datang langsung aja ke lokasi acara,” kata Evi, pengunjung dari Pondok Gede Bekasi, kepada hidayatullah.com.
Demi mendapatkan al-Qur`an Evi rela antri sejak pagi hari. *
Namun, sayangnya daya beli masyarakat pada umumnya masih minim. Sehingga Mafhud pun menyarankan agar pemerintah mensubsidi harga buku dan kertas.
Iwan Setiawan, Ketua Panitia IBF ke-10, dalam sambutannya mengatakan dalam IBF 2011 diikuti sebanyak 150 penerbit buku yang menempati sekitar 250 stand dari 379 stand yang disediakan, sedangkan sisanya digunakan oleh stand non buku.
Dalam pembukaan ini hadir pula sejumlah tokoh Islam. Seperti Azyumardi Azra, Syafi’i Ma’arif, dan Nasaruddin Umar. Hadir pula enam duta besar negara sahabat yakni, Dubes Rumania, Dubes Syiria, Dubes Tunisia, Dubes Palestina, dan Dubes Sudan.
Pembukaan IBF kali ini juga ditandai dengan pembagian al-Qur`an sebanyak 2011 eksemplar kepada para pengunjung. Pembagian al-Qur`an ini menyedot perhatian banyak pengunjung.
“Alhamdulillah, akhirnya saya dapat juga al-Qur’annya, meski dengan antri dan berebutan. Saya sudah menghubungi panitia untuk dicatat dapat al-Qur`an, tapi jawabannya datang langsung aja ke lokasi acara,” kata Evi, pengunjung dari Pondok Gede Bekasi, kepada hidayatullah.com.
Demi mendapatkan al-Qur`an Evi rela antri sejak pagi hari. *
Sumber : Hidayatullah.com
0 komentar